Anatomi daerah kewanitaan
Struktur
anatomi organ kewanitaan , dari atas ke bawah: lubang kencing (uretra),
jalan lahir (vagina), dan anus dibagian paling belakang. Pada wanita
ketiga organ ini sangatlah berdekatan, lain halnya pada laki-laki. Oleh
karena itu kita sangat perlu memperhatikan dan menjaga kebersihan daerah
kewanitaan kita.
Khitan pada wanita tidak diharuskan sebagaimana
pada laki-laki. Hal ini karena pada wanita tidak terdapat selaput yang
harus dibuang. Lain halnya dengan pria, yang apabila tidak dikhitan akan
menimbulkan dampak negatif yang amat besar.
Menstruasi / Haid
Rahim
merupakan organ dalam tubuh wanita yang berukuran kira-kira sebesar
kepalan tangan, dindingnya berlipat-lipat, dan dikanan-kirinya terdapat
saluran telur. Diujung kedua saluran telur tersebut terdapat suatu organ
yang kita kenal dengan indung telur atau ovarium yang berfungsi
menghasilkan sel telur.
Pada wanita dewasa (akil baligh) setiap bulan
satu dari sel-sel telurnya akan matang dari salah satu indung telur
sebelah kanan atau sebelah kiri secara bergantian, sampai dengan sel-sel
telur tersebut habis (menopause). Selama proses pematangan sel telur
tersebut, dinding rahim akan menebal sebagai persiapan bantalan janin
apabila terjadi pembuahan. Apabila tidak ada pembuahan, maka lapisan
dinding rahim yang menebal tersebut akan rusak dan luruh, yang kemudian
keluar sebagai darah haid.
Kenapa kita merasa sakit pada saat Haid?Hal
ini disebabkan pada saat menstruasi, dinding rahim akan mengalami
proses kontraksi, dimana dinding rahim seperti diperas supaya lapisan
dinding rahim dan sel telur yang rusak karena tidak adanya pembuahan
akan keluar dari dalam rahim.
Perawatan organ intim wanita
Cara
membersihkan daerah kewanitaan yang terbaik ialah membasuhnya dengan
air bersih. Satu hal yang harus diperhatikan dalam membasuh daerah
kewanitaan kita, terutama setelah buang air besar (BAB), yaitu dengan
membasuhnya dari arah depan ke belakang (dari vagina ke arah anus),
bukan sebaliknya.
Mengapa demikian? karena apabila kita
terbalik arah membasuhnya, maka kuman dari daerah anus akan terbawa ke
depan dan dapat masuk ke dalam vagina.
Apabila kita menggunakan sabun
untuk membersihkan daerah intim kita, sebaiknya gunakan sabun yang
lunak (dengan pH 3,5), misalnya sabun bayi yang biasanya ber-pH netral.
Bagaimana dengan sabun / pembersih khusus vagina?Sebaiknya
kita menghindari pemakaian berbagai jenis pembersih vagina, sebab
didalam vagina kita sebenarnya telah ada suatu mekanisme alami yang
telah diciptakan Allah
SWT, dimana mekanisme
alami ini akan mempertahankan keseimbangan keasaman vagina kita.
Mekanisme ini diperankan oleh bakteri normal yang secara alami terdapat
dalam vagina kita. Apabila keseimbangan tersebut terganggu, bakteri baik
dalam vagina akan mati dan malah akan berkembang bakteri jahat yang
dapat menimbulkan penyakit.
Apabila kita membersihkan daerah
kewanitaan dengan sabun dan sejenisnya, sebaiknya hanya dibagian luar
saja. Misalnya bagi wanita yang sudah besuami, setelah berhubungan
suami-istri, kita boleh menggunakan pembersih vagina, yaitu untuk
mengembalikan keasaman vagina, karena sifat sperma laki-laki adalah
basa. Tapi sekali lagi dr. Inong menekankan hanya dibagian luarnya saja,
jangan disemprotkan kedalam vagina.
Sebaiknya gunakan sabun
bayi karena biasanya sabun bayi memiliki pH netral. Setelah memakai
sabun, hendaklah dibasuh dengan air sampai bersih (sampai tidak ada lagi
sisa sabun yang tertinggal), sebab bila masih ada sisa sabun yang
tertinggal malah dapat menimbulkan penyakit. Setelah dibasuh, harus
dikeringkan dengan handuk atau tissue, tetapi jangan digosok-gosok.
Dr.
Inong juga menekankan jangan menggunakan bedak untuk daerah kewanitaan,
termasuk juga pada bayi terutama bayi perempuan. Sebab menurut
penelitian terbaru, pemakaian bedak pada daerah tersebut terutama pada
bayi dapat berdampak buruk.
Mengapa demikian? Karena
bedak tersebut dapat masuk kedalam vagina yang dikemudian hari dapat
mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti misalnya tumor (granuloma,
dsb).
Jika kita ingin menggunakan bedak, cara yang terbaik
ialah dengan mengusapkan terlebih dahulu ketelapak tangan kita, baru
kemudian kita usapkan ke daerah lipatan paha dan pantat bayi yang
biasanya lembab dan mudah teriritasi. Hal ini untuk menghindari supaya
bedak tidak sampai masuk ke dalam vagina bayi.
Hal lain yang juga ditekankan oleh beliau adalah jangan pernah menyemprotkan minyak wangi ke dalam organ intim kita.
Apabila
kita menggunakan WC umum, sebaiknya sebelum duduk siram dulu WC
tersebut (di-flushing) terlebih dahulu baru kemudian kita gunakan. Hal
ini penting karena banyak penderita penyakit kelamin, setelah ditelusuri
ternyata mereka pernah menggunakan toilet yang sebelumnya digunakan
oleh penderita penyakit kelamin. Biasanya para penderita penyakit
kelamin ingin supaya orang lain juga terkena penyakit yang sama,
sehingga mereka menempuh berbagai cara untuk menularkan penyakitnya
tersebut. Salah satunya ialah dengan tidak menyiram WC yang mereka
gunakan.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya ialah air yang
kita gunakan untuk membasuh apabila kita menggunakan toilet umum.
Sebaiknya ambil air langsung dari kran, jangan mengambil air yang sudah
ada di bak mandi, karena menurut penelitian air dalam bak mandi sudah
banyak mengandung bakteri.
Apabila kita tinggal atau berada di
luar negeri, dimana tidak ada air di toilet, maka sebaiknya kita selalu
membawa air mineral, untuk persediaan apabila sewaktu-waktu kita hendak
ke toilet.
Hal-hal tersebut di atas harus juga kita tekankan kepada
anak-anak kita sejak mereka berusia dini (kira-kita mulai usia 6 tahun),
supaya mereka terbiasa sejak dini dalam menjaga kebersihan terutama
daerah intimnya.
Pemakaian celana yang terlalu ketat juga
sebaiknya kita hindari, karena hal ini menyebabkan kulit susah bernafas
dan akhirnya bisa menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembab dan
teriritasi. Pemilihan bahan juga tidak kalah pentingnya, sebaiknya
dianjurkan menggunakan bahan yang nyaman dan menyerap keringat, seperti
misalnya katun.
Pemakaian pantyliner setiap hari secara terus
menerus juga tidak dianjurkan. Pantyliner sebaiknya hanya digunakan pada
saat keputihan banyak saja, dan sebaiknya jangan memilih pantyliner
yang berparfum karena dapat menimbulkan iritasi kulit. Menurut dr.
Inong, daripada memakai pantyliner terus menerus lebih baik kita membawa
celana dalam untuk ganti.
Begitu juga dengan pemilihan pembalut
wanita, sebaiknya pilihlah pembalut yang tidak mengandung gel, sebab
gel dalam pembalut kebanyakan dapat menyebabkan iritasi dan menyebabkan
timbulnya rasa gatal.
Kapan saatnya kita mengganti pembalut?
Yaitu apabila di permukaan pembalut telah ada gumpalan darah sebaiknya
kita segera mengganti pembalut kita, walaupun baru saja kita ganti
pembalut. Alasannya ialah karena gumpalan darah yang terdapat di
permukaan pembalut tersebut merupakan tempat yang sangat baik untuk
perkembangan bakteri dan jamur.
Bagaimana cara membersihkan bulu kemaluan yang benar?Pada
prinsipnya kita tidak boleh membersihkan bulu daerah kemaluan dengan
cara mencabutnya. Sebab, apabila kita mencabut bulu kemaluan, maka akan
timbul lubang pada bekas cabutan tersebut, dan ini dapat menjadi jalan
masuk bagi kuman / bakteri dan jamur yang selanjutnya dapat
mengakibatkan timbulnya iritasi dan penyakit kulit di daerah tersebut.
Menurut hadist Rasulullah
SAW, minimal setiap 40 hari sekali kita dianjurkan untuk merapikan bulu kemaluan kita.
Bulu
kemaluan yang terlau lebat (yang tidak pernah dirapikan) dapat menjadi
tempat tumbuhnya kutu, bakteri/kuman serta jamur, yang pada akhirnya
dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Menurut dr. Inong,
merapikan disini bisa hanya dengan memendekkan saja. Misalnya
dipendekkan kira-kira setengah sentimeter dengan menggunakan gunting.
Atau apabila kita hendak mencukurnya bisa menggunakan busa sabun
terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur khusus yang lembut yang
sebelumnya sudah kita cuci dahulu dengan sabun dan disiram air panas.
Setelah digunakan, alat cukur dicuci kembali dan disimpan ditempat yang
bersih dan kering, jangan disimpan ditempat yang lembab, karena bisa
ditumbuhi jamur dan bakteri. Juga jangan menggunakan alat cukur secara
bergantian, walaupun dengan suami kita.
Kenapa bisa timbul bisul di daerah kewanitaan kita?Bisul
yang timbul di daerah kemaluan kita bisa karena higiene / kebersihan
daerah intim yang kurang atau bisa juga timbul karena pengaruh hormon.
Bisul yang tibul karena pengaruh hormon biasanya muncul secara periodik.
Hal ini disebabkan karena saat menjelang haid hormon progesteron dalam
tubuh kita meningkat jumlahnya, Hal ini menyebabkan bakteri lebih mudah
tumbuh. Jadi saat menjelang menstruasi kita harus lebih berhati-hati
dalam menjaga kebersihan daerah kewanitaan kita dan jangan sampai daerah
tersebut lembab. Caranya ialah dengan memakai celana yang longgar atau
mengenakan rok. Juga memilih celana dalam dengan bahan yang menyerap
keringat.
Keputihan
Keputihan ada 2 macam, yaitu keputihan normal dan keputihan yang disebabkan oleh suatu penyakit.
Keputihan
normal cirri-cirinya ialah: warnanya bening, kadang-kadang putih
kental, tidak berbau, tanpa disertai keluhan (misalnya gatal, nyeri,
rasa terbakar, dsb), keluar pada saat menjelang dan sesudah menstruasi
atau pada saat stress dan kelelahan.
Sedangkan keputihan yang tidak
normal ialah keputihan dengan cirri-ciri: jumlahnya banyak, timbul
terus-menerus, warnanya berubah (misalnya kuning, hijau, abu-abu,
menyerupai susu/yoghurt) disertai adanya keluhan (seperti gatal, panas,
nyeri) serta berbau (apek, amis, dsb).
Apabila kita mengalami
tanda-tanda keputihan yang tidak normal sebaiknya segera memeriksakan
diri ke dokter, karena ini merupakan tanda dari suatu penyakit.
Juga
apabila kita menemukan benjolan apapun yang tidak wajar serta adanya
luka seperti luka sariawan atau luka lecet di daerah kemaluan kita
sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Bagi pasangan yang
hendak melangsungkan pernikahan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium lengkap sebelum menikah, misalnya: pemeriksaan penyakit
kelamin (herpes, chlamidya, syphilis), pemeriksaan darah, pemeriksaan
toksoplasma, dsb.
Toksoplasma dan syphilis merupakan penyakit
yang apabila diderita oleh ibu hamil dapat menyebabkan kecacatan pada
bayi yang dikandungnya. Toksoplasma terdapat pada daging yang dimasak
kurang sempurna. Oleh karena itu untuk wanita hamil dan sedang
merencanakan kehamilan harus memperhatikan pengolahan daging yang mereka
konsumsi.
Lebih lanjut dr. Inong menekankan agar para orang
tua berusaha mendekati putra-putrinya sebagai teman, Orang tua harus
pandai dan bijak dalam menanamkan nilai-nilai agama dan menyampaikan
informasi pendidikan seksual kepada anak-anaknya. Sebab penderita
penyakit seksual sekarang ini bukan hanya orang dewasa saja, namun
anak-anak pun sudah mulai menjadi korban. Kita harus mengajarkan
cara-cara menjaga kebersihan daerah intim sejak dini kepada anak-anak
kita terutama putri-putri kita.
Referensi: Kharisma.com