Ukhti (Saudariku) Muslimah,
Sesungguhnya kebahagiaan itu semuanya ada dalam ketaatan kepada Allah
. Kebahagiaan seluruhnya ada di dalam meniti di atas manhaj (jalan)
Allah dan di jalan Rasulullah, Allah berfirman:
…
Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Al-Ahzab: 71)
Sesungguhnya kesengsaraan (kemalangan) seluruhnya ada dalam
kemaksiatan kepada Allah dan kebinasaan seluruhnya ada pada selain
manhaj Allah dan Rasul-Nya, Allah berfirman:
Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. (Al-Ahzab: 36)
Saudariku Muslimah,
Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat kedudukanmu.
Tidak ada ajaran manapun yang lebih tinggi mengangkat derajat wanita
selain ajaran Islam. Bahkan Allah banyak menurunkan hukum-hukum yang
khusus berkenaan dengan masalah wanita di dalam kitab-Nya yang mulia.
Sedangkan sebelum Islam, wanita dijadikan barang dagangan yang murah dan
hina, bagaikan perhiasan yang tidak ada nilainya. Hina di mata walinya,
hina di mata keluarganya, serta dihina kan oleh masyarakat. Oleh karena
itu terkadang ia diperlakukan seperti binatang, bahkan perlakuan mereka
terhadap binatang lebih baik daripada memperlakukan wanita.
Sesungguhnya engkau, wahai saudariku muslimah, tidak akan mendapatkan
kemuliaan kecuali dalam agama ini, maka berpegang teguhlah (dalam agama
ini) dan dengarkanlah firman Allah yang telah menceritakan kisah orang
terdahulu, mestilah engkau selalu mengingatnya agar engkau memuji Allah
atas kenikmatan yang engkau dapatkan.
Allah berfirman:
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran)
anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah.
Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita
yang disampaikan kepadanya. Apakah ia akan memelihara dengan menanggung
kehinaan, ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)
ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An-Nahl:
58-59)
Saudariku Muslimah,
Sesungguhnya musuh-musuhmu banyak sekali, dan sesungguhnya orang yang
ingin me manfaatkanmu dalam upaya meruntuhkan agama, rasa malu dan
keutamaan banyak sekali, dan boleh jadi mereka itu dari kalangan kita
sendiri.
Salah seorang dari mereka (musuh-musuh Islam) berkata: “Tidaklah
keadaan negeri Timur menjadi makmur melainkan apabila seorang pemudi
melepaskan hijabnya dan membenamkan (menguburkan) Al-Qur’an dengannya!”.
Sesungguhnya dengan hal itu mereka ingin mengeluarkanmu menuju
kesengsaraan dan kebinasaan, mereka mengajakmu menuju neraka Jahanam.
Maka jika engkau menyambut mereka, mereka akan melemparkanmu ke
dalamnya. Mereka ingin agar engkau menjadi wanita durhaka, yang berbuat
fasiq dan membuka aurat.
Mereka berusaha menggiringmu. Mereka menunggumu dengan sangat sabar
agar engkau melepaskan abaya (pakaian muslimah) serta melepaskan hijab
dengan segala konsekuensinya, yaitu melepaskan keimanan, rasa malu dan
kesucian, kemudian engkau akan meninggalkan kewajiban-kewajiban lain
nya. Pada saat itu, perbuatanmu tersebut menyenangkan mereka (para
musuh), mereka mempermainkanmu seperti anak-anak bermain dengan bola,
dan mereka mempermainkanmu seperti anjing-anjing bermain-main dengan
bangkai, semoga Allah menjagamu dari mereka.
Saudariku Muslimah,
Buatlah mereka menjadi marah, dengan tidak memperhatikan mereka dan
tidak mendengar kan mereka, buatlah mereka menjadi bersedih dengan
keteguhanmu berpegang pada agama mu, dengan menjaga rasa malumu dan
beriltizam (berpegang teguh) dengan hijabmu.
Saudariku Muslimah,
Sesungguhnya sebagian wanita meggambar kan bahwa sufur adalah membuka
muka wanita saja, tidak…tidak ini saja. Sesungguhnya termasuk sufur
adalah pakaian yang ketat, yang pendek dan yang tipis. Sesungguhnya
termasuk sufur adalah memakai wangi-wangian ketika
keluar menuju tempat-tempat yang di dalamnya ada laki-laki.
Sesungguhnya termasuk sufur adalah memakai pantalon (celana panjang).
Apakah engkau tidak mendengar sabda Nabi :
Dua golongan ahli neraka yang aku belum pernah melihat keduanya… (dan
beliau menyebutkan): Para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang,
mereka menyimpang dari jalan yang benar dan memperlihatkan kejelekan
mereka kepada orang lain, kepala mereka seperti punuk unta yang miring
mereka tidak akan memasuki surga, dan mereka tidak akan mendapatkan bau
surga, sesungguhnya bau surga tercium dari jarak perjalanan sekian dan
sekian. (HR. Muslim).
Para ulama berkata: makna para wanita yang memakai pakaian tetapi
telanjang adalah bahwa mereka memakai pakaian akan tetapi
pakaian-pakaian itu ketat, tipis atau tidak menutup seluruh badan.
Saudariku Muslimah,
Agamamu adalah bentengmu yang amat kokoh, (untuk) memelihara
kesucian, rasa malumu dan kemuliaanmu. Agamamu memerintahkanmu untuk
berhijab dan memiliki rasa malu. Kapan saja engkau meninggalkan perintah
ini, maka engkau akan ditimpa adzab Allah di akhirat sedangkan di dunia
engkau menjadi mangsa serigala-serigala manusia yang ingin mencuri
kesucianmu agar engkau merasakan kesusahan (kesedihan) sepanjang hidup.
Akan tetapi sebagian akhwat -semoga Allah memberikan hidayah kepada
mereka- telah mendengar seruan serigala-serigala itu, tetapi malah
bekerja untuk mereka.
Saudariku Muslimah,
Takutlah engkau kepada Allah dan laksanakanlah tugas-tugas yang Dia
wajibkan kepadamu. Apabila hatimu mengeras maka ingatlah bencana yang
telah menimpa orang lain. Engkau tidak tahu kapan bencana itu akan
datang kepadamu, sesungguhnya itu adalah maut yang pasti terjadi.
Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan
dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan. (Ali-Imran: 185)
Ingatlah wahai wanita hamba Allah, pada hari di mana engkau
diletakkan dalam kuburan, dalam lubang yang gelap dan sepi itu. Ingatlah
ketika sangkakala ditiup dan engkau dikumpulkan bersama para makhluk
dalam keadaan tidak memakai alas kaki, telanjang dan kebingungan.
Matahari benar-benar akan dekat darimu kurang lebih satu mil, dan engkau
akan dipanggil dengan namamu diantara para makhluk untuk dihisab.
Bagaimana keadaanmu ketika itu wahai hamba Allah Di mana persiapanmu
wahai wanita yang lalai Apakah mode-mode pakaian akan bermanfaat ketika
itu Apakah lagu, sinetron, film dan majalah-majalah (yang merusak) akan
bermanfaat Apakah barang-barang permata akan bermanfaat
Tidak demi Allah, hal itu tidak akan memberikan manfaat sedikitpun
selamanya. Yang bermanfaat hanyalah kebaikan-kebaikan, dan amal-amal
shalih, setelah mendapatkan rahmat dari Rabb bumi dan langit.
Ingatlah, bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau yang bercampur baur
dengan laki-laki. Bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau yang keluar
(rumah) dalam keadaan memakai wangi-wangian menuju pasar-pasar dan
jalan-jalan. Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang menawarkan
dirimu untuk berkhalwat (menyendiri) dengan laki-laki asing.
Tidaklah seorang laki-laki bersepi-sepi (berduaan) dengan seorang
wanita melainkan setan menjadi orang yang ketiga (diantara) keduanya.
Bertaqwalah kepada Allah wahai engaku yang mendidik anak-anakmu
dengan pendidikan yang tidak baik/ benar. Engkau tidak mengingatkan
mereka dengan ketaatan kepada Allah, tidak menasehati mereka dan tidak
menunjukkan mereka pada apa-apa yang dapat memberikan manfaat di dunia
dan di akhirat. Bertaqwalah kepada Allah dan jagalah dirimu dari menjadi
barang mainan orang-orang yang lemah iman. Bertaqwalah kepada Allahdan
kembalilah pada petunjuk sebelum datang suatu hari yang pada hari itu
hati-hati dan pandangan-pandangan (mata) dibalikkan. Ketahuilah bahwa
adzab Allah sangat keras, dan sesungguhnya engkau -demi Allah- tidak
akan kuat merasakan adzab neraka.
Sesungguhnya gunung-gunung jika dilewatkan pada neraka maka dia akan
meleleh karena kuatnya panas neraka. Maka dimana engkau wanita yang
lemah dibandingkan dengan gunung-gunung yang perkasa dan kokoh
Sesungguhnya engkau mampu bersabar atas rasa lapar dan hau, dan engkau
mampu bersabar atas bahaya. Akan tetapi demi Allah yang tidak ada ilah
(sesembahan) selain Dia, tidak ada kesabaran bagimu terhadap neraka.
Ingatlah, mka selamatkanlah dirimu dari neraka sebelum terlambat.
Ketahuilah bahwa dunia ini pasti akan berlalu dan akhirat adalah tempat
yang kekal.
Semoga Allah memberimu taufiq kepada apa-apa yang dicintai dan
diridhai oleh-Nya, dan semoga Allah memberikan manfaat kepadamu dari
apa-apa yang engkau dengar dan engkau baca, dan semoga Allah
menjadikannya sebagai pendukung bagimu bukan sebagai bumerang atasmu.
Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad , keluarganya dan para sahabatnya seluruhnya.
Maraji’: as-Sunnah edisi 08/ Th V/ 1422H – 2001M (disunting)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar