Kamis, 31 Mei 2012

SECERCAH HARAP DALAM NAUNGAN HAMPA

CERPEN 





SECERCAH HARAP DALAM NAUNGAN HAMPA

   Berawala dari pertanyaan dan anggapan orang yang ku cinta,kutulis cerita ini dalam bait cerita yang sesungguhnya banyak membuatku terdesah diam .

Terbiasa hidup dalam alunan irama yang terus tidak menentu aku selalu tertahan dari kantuk di malam hari,aku terus mencoba mendekati Tuhan semesta jiwa dan hidupku,semata agar retasan kehidupanku berangsur pulih,kembali menikmati dekapan rindu buah hati, dan kekasih.Jari jemari terus ku ayunkan untuk menulis puisi,cerita dan berbagi doa' untuk sahabat yang tidak pernah ku kenal dalam alam nyata,aku terhibur dan aku merasa tersenyum dan terus berharap semoga tulisan tulisan itu  kelak menjadi harapan baru di era kehidupan baru. Awalnya aku terlempar dari kehancuran bisnis,aku terlempar dari segala bentuk kasih yang ku rindu,hati selalu menjerit dalam tawa,ketika aku ingat masa lalu dan kenangan indah bersama ke 3 buah hatiku.

Tuhan begitu menyangi kami, hingga Tuhan terlalu sering menyapa kehidupanku dengan perpisahan atas rindu,terkadang aku berpikir apakah Tuhan lupa dan atau nama dan jiwaku sudah tidak tercatat dalam Lauh Mahfus-NYA,tapi aku selalu teringat sebuah cerita kenabian dalam kitab suci,aku takut mengeluh seperti halnya nabi Zakaria yang namanya hampir di coret dari daftar kenabian gara gara hampir 3 kali  mengeluh akan takdirNYA,terlebih aku yang hanya manusia bukan nabiyullah,tidak sepantasnya aku mengeluh yang hanya akan menambah beban dalam kehidupanku,siangpun aku terus mencoba istiqamah menjalani hidupku di depan layar dan jemariku tanpa henti.

Ketika menjelang sore aku mencoba membangun arus baru membantu tetangga di daerahku yang baru mencuci mobilnya,akupun tersenyum karena aku dapatkan sebungkus rokok untuk menemaniku hingga pagi,ibarat aku berdiri di dunia lain, yang aneh dan tidak pernah ku sentuh,ibaarat tanpa harkat aku jalani, aku telusuri lorong kendaraan itu,tapi aku tersenyum puas dalam dinginya air yang membasahi sekujur tubuhku,Tuhan lepaskanlah aku untuk terus tersenyum dan kembali mengabdi di jalanMU seperti dulu, kembali menjalankan amanah suciMU sebagai seorang ayah,kembali memeluk raga yang ku cintai, tidak hanya dengan do'a,Tuhan hapuslah luh dan air mataku, karena hanya Engkau yang mampu menghapusnya,,,,

Rabu, 30 Mei 2012

LIRIK KERANDA CINTA



Kelamnya malam lukisan cintaku
Penuh cerita yang kelabu
Walaupun telah lama hanyut ditelan masa
Tapi terkadang menyiksaku
 
Selalu kucoba untuk melupakan
Percikan bayangan kenangan
Tetapi selalu saja dia datang menggoda
Dengan senyum sejuta siksa

Mengapa tak juga derita selimut cinta
Melepas belenggu jiwa
Apakah karena cinta yang dulu kurasa
Sangat tulus bersahaja
 
Sehingga tiada kata hati berprasangka
Bahwa dia akan khianat cinta
Bahwa dia akan khianat cinta

Tinggallah kini hidupku sendiri
Antara ada dan tiada
Jasad bagai keranda naungan nafas cinta
Abadi terpendam di jiwa

Selasa, 29 Mei 2012

Diusulkan, Iuran Rp 27.500 untuk Jaminan Kesehatan

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Jaminan Sosial Nasional (SJSN) mengusulkan penetapkan iuran minimal Rp 27.500 per orang per bulan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal dan miskin. Diharapkan, iuran yang nantinya dibebankan pada peserta tidak dijadikan sebagai suatu beban, tetapi sebagai investasi kesehatan jangka panjang. Demikian disampaikan oleh Direktur Utama PT Askes (Persero) I Gede Subawa saat acara "Seminar Nasional Pencanangan Roadshow dan Penandatanganan MOU ICMI-ASKES, Senin (28/5/2012) di Jakarta. "Untuk mereka yang informal, membayar nominal Rp 27.000 per kepala per bulan, saya rasa tidak terlalu mahal," ujarnya. Sementara itu, premi bagi masyarakat yang bekerja di sektor formal, menurut Subawa, akan dibayarkan oleh kepala keluarga yang bekerja, dalam bentuk persentase dari upah yang diterima. Misalnya, untuk pegawai negeri, dua persen dari gaji pokok dibayar oleh pekerja dan dua persen lagi dibayar oleh pemberi kerja atau pemerintah. Demi terlaksananya sistem jaminan kesehatan semesta ini, Subawa mengharapkan agar setiap masyarakat mau ikut terlibat dan memiliki kesadaran berasuransi. Mungkin dengan jumlah rakyat yang semakin banyak, besaran premi akan lebih rendah daripada yang ada saat ini. "Apabila seluruh rakyat sudah ikut BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), maka tentu kualitas pelayanan rumah sakit akan dituntut oleh BPJS supaya lebih bagus. Di sini rumah sakit harus pula meningkatkan servis layanannya," ujarnya. Subawa juga menyakinkan bahwa perbedaan dalam hal pelayanan medis tidak akan berbeda antara mereka yang kaya dan miskin, tetapi mungkin ada perbedaan dalam hal non-medis. Misalnya, untuk pegawai negeri sipil golongan IV yang membayar premi akan dirawat di kelas I. Adapun mereka yang tidak mampu dan preminya dibayarkan oleh pemerintah akan dirawat di kelas III. Ia yakin, dengan berjalannya sistem jaminan sosial di bidang kesehatan, permasalahan yang selama ini dihadapi, seperti ketidakmerataan jumlah tenaga medis di daerah-daerah, akan segera dapat teratasi.

Tiga Cangkir Kopi Sehari Perpanjang Usia

Tiga Cangkir Kopi Sehari Perpanjang Usia? Bramirus Mikail | Asep Candra | Senin, 21 Mei 2012 | 08:10 WIB Adakah Hubungan Kopi dan Serangan Jantung? 5 Alasan Perlu Minum Kopi Kopi Turunkan Risiko Kanker Endometrium Sisi Baik dan Buruk Minum Kopi Minum Kopi Cegah Alzheimer
KOMPAS.com - Ini adalah kabar gembira bagi Anda yang gemar minum kopi. Sebuah penelitian mengindikasikan bahwa orang dewasa yang mengkonsumsi tiga cangkir kopi atau lebih setiap hari cenderung hidup lebih lama. Bahkan, risiko kematian akibat penyebab paling umum menurun sebesar 10 persen ketimbang mereka yang tidak minum kopi. Ini adalah riset berskala besar yang dilakukan para ahli dari U.S. National Cancer Institute, di mana melibatkan hampir 400.000 orang. Temuan ini berlaku untuk mereka yang berusia 50-71 tahun baik peminum kopi berkafein atau tanpa kafein. Penelitian menunjukkan bahwa minum kopi dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung, penyakit pernapasan, stroke, diabetes, infeksi, dan cedera dan kecelakaan. Namun, peneliti menekankan, kontribusi konsumsi kopi untuk meningkatkan kesehatan masih belum jelas. Temuan ini juga tidak membentuk hubungan sebab-akibat. "Saya pikir temuan ini benar-benar penting untuk menunjukkan bahwa penelitian kami adalah penelitian observasional. Artinya, kita hanya meminta berapa banyak mereka minum kopi dan kemudian mengamatinya," kata pemimpin riset, Neal Freedman, dari U.S. National Cancer Institute di Rockville, Md. Freedman mengungkapkan, peminum kopi umumnya cenderung merokok lebih banyak - merupakan penyebab utama kematian. "Kami menemukan bahwa peminum kopi cenderung menghadapi risiko kematian yang lebih tinggi. Tapi ketika kita tidak menghubungkannya dengan rokok, kami menemukan hubungan terbalik." ujarnya. Studi ini dipublikasikan pada 17 Mei 2012 dalam New England Journal of Medicine. Untuk penelitian ini, para peneliti berfokus pada kebiasaan makan sekitar 400.000 laki-laki dan perempuan yang terlibat dalam National Institutes of Health-AARP Diet and Health Study antara tahun 1995 dan 1996. Tak satu pun dari peserta memiliki sejarah kanker, stroke atau penyakit jantung. Setiap peserta ditanya tentang konsumsi kopi mereka, mulai dari nol sampai enam cangkir sehari atau lebih. Kondisi kesehatan partisipan dilacak sejak tahun 2008 atau sampai meninggal. Hasil penelitian menunjukkan, minum bahkan satu cangkir kopi sehari dikaitkan risiko kematian lebih rendah. Tetapi uniknya, minum kopi tidak terkait dengan penurunan risiko kematian akibat kanker pada wanita, dan hanya memiliki dampak perlindungan pada pria saja. Efek perlindungan muncul lebih besar di antara mereka yang minum lebih dari satu cangkir sehari. Meski begitu, Freedman mencatat, hanya sedikit manfaat yang terlihat pada mereka yang minum dua cangkir sehari dan enam cangkir sehari. "Ke depan, kita perlu benar-benar melihat komponen yang berbeda dalam kopi. Selain kafein, kopi mengandung sekitar 1.000 senyawa lain dan antioksidan, beberapa diantaranya mungkin bermanfaat dan beberapa tidak," kata Freedman. Freedman menambahkan, cara penyajian dan pemilihan jenis kopi yang baik juga perlu dieksplorasi lebih jauh. "Kita tidak tahu apakah ini juga mempengaruhi perkembangan penyakit," jelasnya. Freedman merekomendasikan, setiap orang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai untuk minum kopi lebih banyak. Pasalnya, riwayat kesehatan pribadi dapat mempengaruhi seberapa banyak jumlah konsumsi kopi yang boleh Anda terima.

Senin, 28 Mei 2012

Usia dan Kenikmatan Seks Perempuan

Usia dan Kenikmatan Seks Perempuan Oleh: Dahlia Krisnamurti gayahidup - Kamis, 17 Mei 2012 | 20:05 WIB Berita Terkait Aih! Mainkan Titik Sensitif di Tubuh Wanita Buah Favorit dan Cermin Karakter Seks Wanita Usai ML, Perempuan Selalu Berbohong? Inilah Aksi 'Hebat' Wanita Favorit Pria Masturbasi Punya Manfaat Positif, Lho.. Powered by Translate INILAH.COM,Jakarta - Berbeda dengaan pria, wanita cenderung sulit menikmati hubungan seks yang dilakukan dengan pasangannya. Hal ini sangat dipengaruhi beberapa faktor di antaranya usia. Lantas pada usia berapakah perempuan bisa menikmati kehidupan seks mereka? Menurut survei yag dilakukan majalah Top Sante, perempuan menikah yang sudah memasuki usia 40 akan merasakan kehidupan seks terbaik dalam hidupnya. Kehidupan seks perempuan akan membaik setelah anak-anaknya tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah. Pada saat tersebut para perempuan sudah berusia di atas 40 tahun. Dilansir Telegraph, sekitar 91% perempuan yang memiliki anak dengan usia kurang dari 18 mengaku tidak terlalu banyak menikmati kehidupan seksual. Sementara 60% wanita yang memiliki anak berusia di atas 18 tahun mengaku hubungan seksual mereka membaik setelah anak-anaknya pindah atau tidak lagi di rumah yang sama dengannya. "Petualangan seksual sebenarnya dimulai ketika anak-anak lebih tua atau meninggalkan rumah, sehingga perempuan memiliki keyakinan dan pengalaman untuk menikmati seks lebih dari sebelumnya," kata Nicola Down, editor Top Sante. Menurut Down, hasil survei menunjukkan bahwa perempuan yang sudah menikah dan memasuki usia 40, diklaim mereka yang paling memiliki kehidupan seks terbaik. "Ini sangat menyedihkan ketika delapan dari 10 wanita berpikir tidak memiliki citra positif perempuan tua. Yang benar adalah bahwa perempuan yang lebih tua memiliki cukup waktu untuk menikmati kehidupan seks yang indah," jelas Down. [mor]

The 'Fifty Shades of Grey' Stimulus

The 'Fifty Shades of Grey' Stimulus By David Sax on May 24, 2012 Tweet Facebook LinkedIn Google Plus Comments Related Online Porn Is Huge. Like Really, Really Huge. Who Knew? Online Porn Is Huge. Like Really, Really Huge. Who Knew?

The CEO isn't the one in the office with the best sex life, evidence shows. It's the hardworking rank and file who are the most active in the bedroom. The boss is usually too busy or too stressed. (Age, however, is not a factor.)

Slideshow Sex and the Workplace CEO Says ICM Has Registered 250,000 .XXX NamesVideo CEO Says ICM Has Registered 250,000 .XXX Names Sex and the Single Fruit FlyVideo Sex and the Single Fruit Fly Weird Wall Street: Sexy SovietsVideo Weird Wall Street: Sexy Soviets Liz McDougall on Defending Classified Ads for Erotic Services Liz McDougall on Defending Classified Ads for Erotic Services (Adds original publisher of "Fifty Shades of Grey" in second paragraph. ) In early May, at a suburban home in Chattanooga, Cindy Faulkner began unpacking one of several boxes, removing lingerie, blindfolds, massage oils, and dildos to display for the half dozen women gathered. Faulkner is a sales consultant with Ohio-based Pure Romance, the Amway of vibrators, and she was the guest of honor at a party of the sort one might normally associate with Tupperware. Before Faulkner could even finish unpacking, two of the guests began asking her about the Fifty Shades of Grey books, the bestselling erotic romance trilogy written by overnight British sensation E.L. James. Did she have any of the toys featured in their favorite scene, including a tickle and whip (a leather riding crop with a feather on one end), blindfolds, and a set of Ben Wa balls (a vaginal exercise device)? Yes. “It’s like waking a sleeping giant for some of these women,” says Faulkner, whose sales and party bookings have increased 15 to 20 percent in the past two months, helping Pure Romance’s 75,000 consultants set a pace for $120 million in 2012 sales. “My business is about to explode.” Originally written as Twilight fan fiction in 2011, with explicit sex scenes featuring bondage and submission, they were converted by James into a series of books first released by a small Australian outfit called The Writer’s Coffee Shop Publishing House. They gained traction by word of mouth and were republished in April by Vintage Books. In less than two months the story of Anastasia Steele and Christian Grey—virginal student meets troubled older billionaire, who turns her into his sex slave and rocks her world through a dizzying array of scenarios—has already sold over 10 million copies in the U.S. alone, split evenly between digital and print, according to Vintage spokesperson Paul Bogaards. In late March, Universal Pictures secured the film rights for an estimated $5 million, according to the Hollywood Reporter. Aside from making millions for Random House, Vintage’s parent company, and James, the books have provided a tremendous boost to the adult entertainment industry, as readers attempt to replicate the characters’ intricate bedroom scenes. Sherri Shaulis, senior editor of pleasure products at the adult industry news network AVN, sees the book’s success as a transformational opportunity for the sector, specifically the BDSM (bondage, discipline, sadism, and masochism) market. “There’s a lot of people who never considered buying handcuffs or a riding crop, and now they all want to do their little version of Red Rooms of Pain,” says Saulis, referring to what Mr. Grey calls his apartment dungeon. While the sex toy industry has seen individual products spike in the past—Vibratex sold millions of its Rabbit Pearl vibrators after it appeared on Sex and the City—the difference with Fifty Shades is that it specifically references an entire category of products. That’s a boon for companies like Sportsheets International, a California-based manufacturer and distributor of entry-level bondage gear, with more than 500 products well suited for the book’s adventurous fans. “It really hit our industry in the past four to six weeks,” says Julie Stewart, Sportsheets’ vice president and co-owner, who claims the company does $10 million in sales annually and will see growth this year of 20 percent to 30 percent, double the average. Much of that growth is expected to come from the company’s Sex & Mischief bondage line, which Sportsheets plans to pair with a copy of the book as part of a promotion. Retailers have been quick to jump on the Fifty Shades bandwagon, sensing a rare opportunity to attract mainstream customers. Babeland, a sex toy retailer based in Seattle, has launched a mini-site “inspired by” Fifty Shades of Grey that suggests dozens of items, from a scented massage candle to a set of vibrating nipple clamps. Claire Cavanah, Babeland’s co-founder, says the books have breathed life into the moribund BDSM category, noting that sales of bondage gear jumped 375 percent in April. “Now we have an event called Fifty Shades of Hot Sex,” Cavanah says, offering practical demonstrations on spanking and bondage. “About 150 people have responded in the SoHo store [in Manhattan], maxing out capacity. We had to add another section to take overflow.”

Minggu, 27 Mei 2012

Follow Twitter Dan Facebook Indonesia Blogger

Follow Twitter Dan Facebook Indonesia Blogger

Pencegahan Dan Pengobatan Keputihan

    Cara Pintar Merawat Kesehatan Kewanitaan Bebas Dari Penyakit...


Pencegahan terhadap penyakit keputihan dapat dilakukan dengan berbagai cara yang pada intinya adalah selalu menjaga kebersihan diri, termasuk di sekitar vagina. Namun tidak disarankan untuk membilas vagina dengan cairan-cairan yang dapat mengganggu keseimbangan pH vagina. Jika Anda tidak sedang menderita keputihan, sebaiknya membersihkan daerah vagina dan sekitarnya dengan air bersih saja. Jangan dengan sabun.

Cairan antiseptik pembilas vagina sebaiknya digunakan apabila perlu saja, yaitu ketika Anda merasakan mulai terjadi keputihan yang abnormal atau jika disarankan dokter. Hindari pakaian dalam yang ketat atau bahan yang tidak menyerap keringat, sebaiknya gunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun dan biasakan ganti setiap hari. Hindari duduk pada toilet umum jika tidak sangat terpaksa. Keputihan dapat menular, antara lain melalui hubungan seksual, melalui perlengkapan mandi seperti handuk atau melalui bibir kloset.

Biasakan membasuh vagina dengan cara yang baik dan benar yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Cucilah dengan air bersih setiap kali Anda buang air kecil dan pada saat mandi. Begitu pula penggantian sanitary napkins (pembalut wanita) pada waktunya selama masa menstruasi akan banyak menolong agar terjaga kebersihan alat kelamin.

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk keputihan yang masih ringan adalah dengan menggunakan larutan antiseptik khusus pembilas vagina yang dapat Anda peroleh di apotek.  Namun tidak semua produk pembersih vagina yang dijual di pasaran baik untuk kesehatan  vagina anda. Tanyalah dengan seksama kepada Apoteker Pengelola Apotek, yaitu apoteker penganggung jawab yang ada pada setiap apotek, bagaimana cara menggunakan cairan tersebut dengan benar dan apa efek samping yang harus diwaspadai selama menggunakan cairan antiseptik pembilas vagina tersebut.

Jika keputihan sudah berat dan tidak kunjung sembuh sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter. Dokter mungkin akan memeriksa kuman apa yang menginfeksi vagina Anda dan akan meresepkan antibiotika atau anti jamur yang sesuai. Namun demikian, daripada menderita dan mengobati suatu penyakit lebih baik kita mencegahnya selama hal ini mungkin dilaksanakan.

Yang Perlu di perhatikan
  • Tidak disarankan untuk membilas vagina dengan cairan-cairan yang dapat mengganggu keseimbangan pH vagina
  • Cara membilas vagina yang benar, setelah habis buang air besar atau sehabis buang air kecil, sebaiknya membilas vagina dari arah depan ke belakang ke arah anus.
  • Keputihan fisiologis (normal), ciri-cirinya, lendirnya seperti lendir bening, Tidak gatal dan tidak berbau.
  • Keputihan patologis (karena penyakit), ciri-cirinya, warna lendirnya tidak bening lagi tetapi putih seperti kepala susu, bisa kuning kehijauan atau kecoklatan, bahkan bisa kemerahan karena adanya darah. Biasanya disertai rasa gatal, dan ada bau yang menyertainya.
Tips Umum Menghindari Keputihan
  • Menjaga kebersihan daerah vagina
  • Membilas vagina dengan cara yang benar
  • Jangan suka tukar-tukaran celana dalam menggunakan celana dalam bersama dengan teman wanita lainnya
  • Jalani diet yang seimbang dan perbanyak minum air mineral.
  •  Konsumsi yoghurt dan batasi konsumsi gula berlebih.
  • Cukup tidur dan istirahat/jangan terlalu capek.
  • Jangan menggaruk vagina sekalipun gatal.
  • Jagalah kesehatan daerah kewanitaan seperti sering lebih sering ganti pembalut/tampon, memakai celana dalam dari bahan katun dan tidak ketat.
  • Cuci pakaian dalam dengan sabun ringan dan jangan gunakan pewangi pakaian.
  • Jaga kebersihan tubuh, hindari pembersih vagina yang mengandung parfum.
  • Gunakan obat keputihan yang diberikan dokter secara teratur walaupun gejala sudah hilang karena kemungkinan infeksi masih terjadi.
  • Sebisa mungkin hindari menggunakan toilet umum. Apabila terpaksa basuhlah vagina  setelah buang air kecil menggunakan air minum mineral.
  • Hindari gonta ganti pasangan seksual (seks bebas)
  • Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, setiap tahun harus melakukan papsmear untuk mendeteksi perangai sel-sel yang ada di mulut dan leher rahim.
Produk kesehatan untuk mencegah serta mengobati keputihan yaitu:
Natural Crystal X diramu dari tumbuhan dan bahan organic yang mengandung Sulfur, Antiseptik, Minyak Vinieill. Bahan-bahan tersebut telah dipadatkan sehingga dapat digunakan untuk membersihkan alat reproduksi wanita hingga kedalam. Sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih besar daripada hanya sekedar membersihkan bagian luarnya saja. Produk ini sangat aman dan telah banyak yang membuktikan manfaatnya.

reposted Pencegahan Dan Pengobatan Keputihan


Obat Ketika Merindukan Si Dia


Tak bisa disangkal, manusia akan selalu bersentuhan dengan cinta. Sementara kecintaan memberikan buah kerinduan. Orang yang mencinta akan rindu kepada orang yang dicintainya.
Kerinduan kepada kekasih, seringkali membekaskan duka. Karena sudah tahu bahwa pacaran bukanlah jalan yang halal untuk ditempuh, maka nikahlah satu-satunya yang jadi pilihan. Padahal si pria belum mampu memberi nafkah lahir. Wanita pun masih muda dan dituntut oleh orang tua untuk menyelesaikan sekolah atau meraih gelar. Akhirnya, karena tidak kesampaian untuk nikah, maka pacaran terselubung sebagai jalan keluar karena tidak kuat menahan rasa rindu pada si dia. Lewat chatting, inbox FB atau sms jadi jalur alternatif.
Inilah yang dialami pemuda masa kini. Mungkin juga dialami para aktivis dakwah. Agar dikira tidak melalui pacaran, maka sms dan chatting yang jadi pilihan. Seharusnya rasa rindu ini bisa dipendam dengan melakukan beberapa kiat yang akan kami utarakan[1]. Semoga Allah senantiasa memberi taufik.
Terapi dari Rasa Rindu dengan Segera Nikah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah[2], maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”[3]
Yang dimaksud dengan syabab (pemuda) di sini adalah siapa saja yang belum mencapai usia 30 tahun. Inilah pendapat ulama-ulama Syafi’iyah.[4]
Secara bahasa, baa-ah bermakna jima’ (berhubungan suami istri). Sedangkan mengenai makna baa’ah dalam hadits di atas terdapat ada dua pendapat di antara para ulama, namun intinya kembali pada satu makna.
Pertama: makna baa-ah adalah sebagaimana makna secara bahasa yaitu jima’. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang mempunyai kemampuan untuk berjima’ karena mampu memberi nafkah nikah, maka menikahlah. Barangsiapa yang tidak mampu berjima’ karena ketidakmampuannya memberi nafkah, maka hendaklah ia memperbanyak puasa untuk menekan syahwatnya dan untuk menghilangkan angan-angan jeleknya.
Pendapat kedua: makna baa-ah adalah kemampuan memberi nafkah. Dimaknakan demikian karena konsekuensi dari seseorang mampu berjima’, maka tentu ia harus mampu memberi nafkah. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang telah mampu memberi nafkah nikah, maka hendaklah ia menikah. Barangsiapa yang tidak mampu, maka berpuasalah untuk menekan syahwatnya.
Jadi maksud dari dua pendapat ini adalah sama yaitu harus punya kemampuan untuk memberi nafkah. Sehingga inilah yang menjadi syarat seseorang (khususnya pria) untuk membina rumah tangga dengan kekasih pilihan, yaitu ia memiliki kemampuan untuk memberi nafkah keluarga. Hal ini yang banyak disalahpahami sebagian pemuda. Mereka ngebet minta nikah pada ortunya. Padahal sesuap nasi saja masih ngemis pada ortunya. Hanya Allah yang memberi taufik.
Dari sini, barangsiapa yang memiliki kemampuan, maka segeralah untuk menikah guna memadamkan rasa rindu yang ada. Menikah di sini tidak mesti dengan orang yang selalu dirindukan. Boleh jadi, juga dengan orang lain. Karena nikah telah mencukupkan segala kebutuhan jiwa di samping dalam nikah akan ditemui banyak keberkahan. Jika memungkinkan menikah dengan orang yang dirindukan, maka menikahlah dengannya. Ini merupakan terapi manjur.
Berusaha untuk Ikhlas dalam Beribadah
Ikhlas adalah obat manjur penyakit rindu. Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”
Hati yang tidak ikhlas akan selalu diombang-ambingkan nafsu, keinginan, tuntutan serta cinta yang memabukkan. Keadaannya tak beda dengan sepotong ranting yang meliuk ke sana kemari mengikuti arah angin.
Banyak Memohon pada Allah
Setiap do’a yang kita panjatkan pasti akan bermanfaat. Boleh jadi do’a tersebut segera dikabulkan oleh Allah. Boleh jadi sebagai simpanan di akhirat. Boleh jadi dengan do’a kita tadi, Allah akan menghilangkan kejelekan yang semisal.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selam tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allahu akbar (Allah Maha besar).”[5]
Ketika seseorang berada dalam kesempitan dan dia bersungguh-sungguh dalam berdo’a, merasakan kebutuhannya pada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do’anya. Termasuk di antaranya apabila seseorang memohon pada Allah agar dilepaskan dari penyakit rindu dan kasmaran yang terasa mengoyak-ngoyak hatinya. Penyakit yang menyebabkan dirinya gundah gulana, sedih dan sengsara. Oleh karena itu, perbanyaklah do’a.
Memenej Pandangan
Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Orang yang memandang dengan sepintas saja jarang yang mendapatkan rasa kasmaran. Namun pandangan yang berulang-ulanglah yang merupakan biang kehancuran. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan agar hati ini tetap terjaga. Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى
“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.”[6]
Mujahid mengatakan,
غَضُّ الْبَصَرِ عَنْ مَحَارِمِ اللَّهِ يُورِثُ حُبَّ اللَّهِ
“Menundukkan pandangan dari berbagai hal yang diharamkan oleh Allah, akan menimbulkan rasa cinta pada Allah.”[7]Berarti menahan pandangan dari wanita yang bukan mahrom akan menimbulkan rasa cinta pada Allah. Menundukkan pandangan yang dimaksud di sini ada dua macam yaitu memandang aurat sesama jenis dan memandang wanita yang bukan mahram.
Tiga faedah dari menundukkan pandangan telah disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah[8].
Pertama: Akan merasakan manis dan lezatnya iman. Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, Dia akan memberi ganti dengan yang lebih baik.
Kedua: Akan memberi cahaya pada hati dan akan memiliki firasat yang begitu cemerlang.
Ketiga: Akan lebih menguatkan hati.
Lebih Giat Menyibukkan Diri
Dalam situasi kosong kegiatan biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Oleh karena itu, untuk memangkas kerinduan seseorang hendaknya menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat baik untuk dunia atau akhirat. Hakikat dari rasa rindu adalah kesibukan hati yang kosong. Di kala sepi sendiri, tanpa aktivitas muncullah bayangan sang kekasih, wajah, gerak-gerik, dan segala yang berkaitan dengannya. Seluruhnya hanya sekedar bayangan dan khayalan yang berakhir dengan kesedihan diri. Tiada manfaatnya sedikit pun bagi kehidupan kita.
Ibnul Qayyim menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata,
وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ
Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”[9]
Menghindari Nyanyian dan Film Percintaan
Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.
Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran.
Fudhail bin Iyadh[10] mengatakan, “Nyanyian adalah mantera-mantera zina.
Adh Dhohak[11] mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.[12]
Imam Asy Syafi’i berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan nyanyian, maka persaksiannya tertolak.[13]
Bayangkan Kekurang Si Dia
Ingatlah selalu, orang yang engkau rindukan bukanlah pribadi yang sempurna. Ia sangat banyak kekurangan, sehingga tidak layak untuk dipuja, disanjung atau senantiasa dirindukan. Orang yang dirindukan sebenarnya tidak seperti yang dikhayalkan dalam lamuman.
Ibnul Jauzi berkata, “Sesungguhnya manusia itu penuh dengan najis dan kotoran. Sementara orang yang dimabuk cinta senantiasa melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Disebabkan cinta ia tidak lagi melihat adanya aib.”
Kita bisa menghukumi sesuatu dengan timbangan keadilan sedangkan orang yang sedang kasmaran tengah dikuasai oleh hawa nafsunya sehingga tak dapat bersikap dengan adil. Kecintaannya menutupi seluruh aib yang dimiliki oleh pasangannya.
Para ahli hikmah berkata, “Mata yang diliputi oleh hawa nafsu akan menjadi buta.”
Semoga Allah memberi taufik. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

SEX BEFORE MARRIED, CINTA SEJATI KATA DIRIMU ???? SALAH !!!

   Dua sejoli itu duduk berdampingan di sebuah taman yang rindang yang penuh pepohonan. Mereka berdua sebenarnya tidak sendirian. Karena tak jauh dari tempat mereka bercengkerama, belasan pasangan laki perempuan yang lain juga duduk menyepi.
Apakah yang duduk-duduk ini pasangan suami istri? Bukan. Mereka adalah pasangan muda-mudi yang menumpahkan perasaan kasmarannya. Sayangnya, cara yang mereka tempuh adalah cara yang keliru. Pemandangan seperti itu bukan lagi hal yang asing ditemukan. Bahkan tak jarang aktivitas pacaran tersebut dilakukan di rumah Allah, yaitu di masjid. Kebanyakan muda-mudi yang belum punya status nikah tetap nekad bermaksiat di tempat mulia semacam itu.
Pacaran Sudah Jelas Jalan Menuju Zina
Wahai muda-mudi … Jalan manakah lagi yang lebih dekat pada zina selain pacaran? Bukankah banyak kasus zina berawal dari tindak tanduk perkenalan diri lewat pacaran? Hal ini tidak bisa disangkal lagi, apalagi untuk sekarang ini. Sudah banyak berita yang kita saksikan. Hanya karena kenalan lewat media FB, hingga suka sama suka, dua sejoli dan yang satunya masih duduk di bangku kelas 2 SMP (14 tahun) akhirnya jalan berdua dengan kenalannya hingga si gadis kecil dibawa lari jauh dari ortunya. Terjadilah apa yang terjadi. Si gadis kecil pun dirayu-rayu oleh si laki-laki hingga akhirnya mau melepaskan keperawanannya hanya karena rayuan gombal.
Lihatlah adik-adikku … Bukankah pacaran ini benar-benar jalan menuju zina? Awalnya dari kenalan. Lalu beranjak janjian kencan. Lalu dibawa ke tempat sepi. Setelah itu beranjak ke yang lebih parah. Maka terjadilah zina yang tidak disangka-sangka dari awal, hanya karena alasan true love, membuktikan cinta yang sebenarnya.
Semoga kita bisa merenungkan ayat yang mulia,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32). Ulama terkemuka yaitu Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani rahimahullah menjelaskan, “Allah melarang mendekati zina. Oleh karenanya, sekedar mencium lawan jenis saja otomatis terlarang. Karena segala jalan menuju sesuatu yang haram, maka jalan tersebut juga menjadi haram. Itulah yang dimaksud dengan ayat ini.”[1]
Coba perhatikan penjelasan di atas wahai adikku … Kita dapat suatu pelajaran bahwa setiap hal yang dapat mengantarkan pada yang haram atau dosa besar, maka itu semua menjadi terlarang. Ingatlah bahwa ayat di atas bukan hanya memperingatkan perbuatan zina yang merupakan dosa besar. Namun ayat yang mulia di atas juga memperingatkan segala jalan yang dapat mengantarkan pada zina. Segala jalan menuju zina saja dilarang karena kita dilarang mendekati zina, maka melakukan zina lebih-lebih terlarang lagi.
Namun banyak muda-mudi yang kami sayangkan belum memahami ayat tersebut. Allah Ta’ala sebenarnya cukup menyampaikan ayat yang ringkas saja, namun cakupannya luas untuk melarang hal-hal lainnya. Dari sini, maka aktivitas berdua-duaan antara lawan jenis itu terlarang dan aktivitas menyentuh lawan jenis juga terlarang. Apalagi dua aktivitas yang kami sebutkan ini ada larangan khususnya.
Untuk aktivitas berdua-duaan antara lawan jenis, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ ، فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ ، إِلاَّ مَحْرَمٍ
Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya.”[2] Ini menunjukkan terlarangnya kholwat (berdua-duaan antara lawan jenis).
Untuk aktivitas menyentuh lawan jenis, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tunjukkan larangannya dalam sabdanya,
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.[3] Artinya, menyentuh lawan jenis yang bukan mahrom termasuk keharaman karena dinamakan dengan zina yang juga haram.
Penjelasan di atas sebenarnya sudah cukup menyatakan bahwa pacaran itu terlarang. Jika ada yang masih mengatakan bahwa ada pacaran yang halal yaitu pacaran Islami, maka cukup kami jawab, “Bagaimana mau dikatakan halal sedangkan pelanggaran di atas masih ditemui? Jika kita nekad mengatakan ada pacaran Islami, maka kita juga seharusnya berani mengatakan ada zina Islami, khomr Islami, judi Islami dan sebagainya.” Hanya Allah yang beri taufik.
Lebih Parah Dari Itu
Kalau duduk merapat, berangkulan, berciuman dan sejenisnya yang dilakukan oleh laki perempuan non mahrom yang tak diikat tali pernikahan saja sudah tidak boleh dan dilarang oleh ajaran Islam, bagaimana jika lebih dari itu? Namun inilah yang disayangkan tersebar luas di kalangan muda-mudi. Mereka begitu mudahnya membuktikan cinta, namun dengan jalan yang keliru yaitu dengan “sex before marriage (SBM)”, atau istilah kerennya adalah dengan “making love”. Sekeren apapun namanya namun hakekatnya tetap sama yaitu menerjang larangan Allah dengan melakukan dosa besar zina. Inilah yang dikatakan oleh mereka-mereka sebagai pembuktian cinta. Inilah yang katanya true love, cinta sebenarnya. Bagaimana mungkin zina dinamakan true love sedangkan di sana menerjang larangan Allah yang termasuk dosa besar?
Bukankah Allah Ta’ala telah menyebutkan dalam kitabnya yang mulia,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32)? Lihatlah bahwa zina di sini disebut dengan perbuatan yang keji dan sejelek-jelek jalan.
Dalam ayat lainnya, Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).” (QS. Al Furqon: 68). Artinya, orang yang melakukan salah satu dosa yang disebutkan dalam ayat ini akan mendapatkan siksa dari perbuatan dosa yang ia lakukan.
Ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,Wahai Rasulullah, dosa apa yang paling besar di sisi Allah?” Beliau bersabda, “Engkau menjadikan bagi Allah tandingan, padahal Dia-lah yang menciptakanmu.” Kemudian ia bertanya lagi, “Terus apa lagi?” Beliau bersabda, “Engkau membunuh anakmu yang dia makan bersamamu.” Kemudian ia bertanya lagi, “Terus apa lagi?” Beliau bersabda,
ثُمَّ أَنْ تُزَانِىَ بِحَلِيلَةِ جَارِكَ
Kemudian engkau berzina dengan istri tetanggamu.” Kemudian akhirnya Allah turunkan surat Al Furqon ayat 68 di atas.[4] Di sini menunjukkan besarnya dosa zina, apalagi berzina dengan istri tetangga.
Dalam hadits lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا زَنَى الرَّجُلُ خَرَجَ مِنْهُ الإِيمَانُ كَانَ عَلَيْهِ كَالظُّلَّةِ فَإِذَا انْقَطَعَ رَجَعَ إِلَيْهِ الإِيمَانُ
Jika seseorang itu berzina, maka iman itu keluar dari dirinya seakan-akan dirinya sedang diliputi oleh gumpalan awan (di atas kepalanya). Jika dia lepas dari zina, maka iman itu akan kembali padanya.[5]
Meski larangan-larangan zina dalam berbagai dalil di atas begitu tegas dan ancamannya begitu berat ternyata banyak remaja yang terjebak dalam perbuatan keji tersebut. Survey, data yang diperoleh dan dipublikasikan oleh banyak kalangan semakin membuat hati miris. Kadang timbul pertanyaan setelah membacanya? Sudah benar-benar rusakkah pemuda Islam kita?
Haruskah Membuktikan True Love Lewat Making Love?
Mereka yang melakukan aktivitas pacaran, memberikan alasan bahwa seks sebelum nikah (sex before marriage) adalah bukti cinta sejati. Logika mereka, yang namanya cinta itu butuh pengorbanan. Nah, kalau wanita yang diajak pacaran, maka ia harus mau berkorban. Apa bentuk pengorbanannya? Tak lain dan tak bukan adalah mengorbankan kesucian mereka. Naudzu billah.
Tentu ini adalah alasan yang dibuat-buat untuk memperturutkan hawa nafsu rendahan. Yang benar adalah bila seseorang cinta pada seseorang pasti ia akan berusaha memberikan kebaikan kepada orang yang dicintainya dan tak rela bila kekasihnya terjerumus dalam kesengsaraan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لاَ يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ مِنَ الْخَيْرِ
Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, seorang hamba tidak beriman (dengan iman yang sempurna) hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya mendapat kebaikan.[6]
Bila kita benar-benar cinta kepada seorang wanita dan sebaliknya, maka kita akan bersungguh-sungguh menjaga kesuciannya karena itu adalah suatu kebaikan sebagaimana kita pula ingin memperolehnya. Tentu hal itu tidak ditempuh lewat jalan pacaran dan berhubungan seks di luar jalan yang benar. Pengorbanan yang benar dalam cinta bukan berkorban untuk maksiat, namun berkorban dengan mengerahkan seluruh kemampuan menjaga kesucian diri dan orang yang dicinta serta berusaha meraih hubungan yang dihalalkan oleh Allah. Yakinlah adikku, jika kita benar-benar tulus ingin menjaga kesucian diri dan meraih yang halal, Allah pasti akan menolong. Ingat selalu sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمُ الْمُجَاهِدُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِى يُرِيدُ الأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِى يُرِيدُ الْعَفَافَ
Tiga orang yang berhak mendapatkan pertolongan Allah, yaitu orang yang berjihad di jalan Allah, budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya, dan orang yang menikah yang ingin menjaga kehormatan dirinya.”[7] Oleh karenanya, jika seseorang betul-betul ingin menjaga kesucian dirinya, maka tempuhlah jalan yang benar yaitu melalui jenjang pernikahan, niscaya pertolongan Allah akan terus datang. Yakinlah!
Jadi cinta sejati dibuktikan lewat jalan yang benar yaitu lewat jalan menikah. Jika belum mampu, maka bersabarlah. Sibukkanlah diri dengan hal-hal yang baik. Jauhi pergaulan dengan lawan jenis kecuali jika darurat. Banyak memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan untuk terlepas dari zina dan segala jalan menuju perbuatan yang keji tersebut.
Semoga Allah senantiasa memberi taufik kepada setiap muda-mudi yang membaca risalah ini.

Disusun di Panggang, Gunung Kidul, 26 Rabi’ul Awwal 1431 H (12/03/2010)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Wahai Gadis... Ambilah TUHANMU, Kembalilah pada Fitrahmu

    Putriku tercinta! Ayah adalah seseorang yang telah berusia hampir sepatuh umur nabi,.Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah banyak mengunjungi banyak tempat dan berjumpa dengan banyak orang. Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu, dengarlah nasihat-nasihatku yang benar lagi jelas berdasarkan pengalaman-pengalamanku. Dan tentang hal ini? Engkau belum pernah mendengar dari orang lain.

Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan moral, menghapus kebejatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul dan mulut letih dan kami tidak menghasilkan apa-apa. Tidak ada kemungkaran yang dapat kami berantas, bahkan bertambah, kerusakan mewabah, pakaian terbuka dan merangsang semakin merajalela, semakin meluas. Berkembang dari suatu negeri ke negeri yang lain, sampai tak ada satu negeri Islam pun menurut dugaanku terhindar dari wabah itu. Negeri-negeri Syam (Syiria, Yordania, Libanon, Palestina) sendiri yang dulu benar-benar bersih, menutup aurat, sangat menjaga kehormatan wanitanya, kini para wanita itu ke luar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan dan lehernya.

Kami belum berhasil, kami kira tidak akan berhasil. Tahukah engkau, mengapa? Karena sampai saat ini, kami belum menemukan cara untuk memperbaikinya, kami belum tahu jalannya. Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku! Kuncinya ada di tanganmu. Bila engkau percaya bahwa kunci itu ada, lalu engkau menggunakannya untuk masuk, maka keadaan akan baik.

Memang benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama di dalam lorong dosa, wanita tidak akan pernah memulainya. Tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani dan andaikan bukan lantaran lemah gemulaimu, lelaki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, dia yang masuk, kau katakan pada si pencuri itu, “Silakan …” ketika ia telah mencuri, engkau berteriak, “Maling …! Tolong…tolong! Saya kemalingan.” Jika engkau mengerti bahwa semua laki-laki adalah serigala dan engkau adalah domba, niscaya engkau akan lari dari mereka, sebagaimana domba lari dari serigala. Kalau kau sadar bahwa mereka pencuri, engkau pun akan hati-hati, sebagaimana seorang yang pelit takut kecurian.

Apabila serigala hanya menginginkan daging domba saja, maka sesuatu yang diharapkan lelaki dari engkau, lebih mulia dari daging domba itu. Kematian lebih baik bagimu daripada kehilangan sesuatu yang mulia itu. Lelaki itu mengharapkan sesuatu yang paling mahal bagimu, yaitu kehormatan yang menjadi kebanggaan, kemuliaan dan dengan itu pula engkau hidup. Hidup wanita yang kehormatannya telah terenggut lelaki, sungguh seratus kali lebih pahit daripada kematian seekor domba yang mati diterkam serigala.

Ya demi Allah… tidaklah seorang pemuda melihat gadis, melainkan gadis itu dikhayalkannya di dalam keadaan tanpa pakaian.

Demi Allah, begitulah. Yang kami bersumpah untuk ke dua kalinya padamu. Jangan kau percaya apa yang dikatakan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis, melainkan (hanya ingin mengetahui) akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara sebagai seorang sahabat, ia akan mencintainya sebagai seorang kawan. Demi Allah ia telah bohong! Jika engkau mendengar obrolan di antara anak-anak muda di dalam kesepian mereka, engkau akan mendengar sesuatu yang mengerikan. Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatian, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan untuk mencapai tujuannya atau paling tidak, pemuda itu sendiri merasa bahwa itu adalah rayuan!

Setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai putriku? Coba kau pikirkan!

Kalian berdua sesaat berada di dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu. Pemuda tersebut akan terus mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, sedang engkau yang menanggung beban kehamilan di dalam perutmu. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng. Masyarakat yang zhalim dapat mengampuni pemuda itu dengan mengatakan, “Ia anak muda yang sesat lalu bertaubat.” Tetapi engkau, selama hidupmu tetap berkubang kehinaan dan keaiban. Masyarakat tidak akan mengampunimu selama-lamanya.

Namun jika saat engkau bertemu pemuda kau busungkan dadamu, kau palingkan muka, kau tunjukkan kepribadian dan menghindar… dan kalau pengganggumu belum mengindahkan, sampai berbuat lancang lewat perkataan atau tangan usil, kau lepaskan sepatu dari kakimu lalu kau lemparkan ke kepalanya. Jika semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalan akan membelamu. Setelah itu anak-anak nakal tidak akan mengganggumu lagi dan juga gadis-gadis lain. Dan tentunya, -jika ia seorang pemuda yang shalih- akan datang kepadamu untuk minta ma’af dan tidak mengulangi perbuatannya. Selanjutnya, ia akan mengharapkan hubungan yang baik dan halal. Ia akan datang melamarmu.

Wanita, bagaimanapun keadaan status sosial, kekayaan, popularitas dan prestasinya, tidak akan mendapatkan sesuatu yang sangat diangan-angankan dan kebahagiaan, melainkan di dalam perkawinan. Menjadi istri yang baik, seorang ibu yang terhormat dan pendidik keluarga. Baik wanita itu seorang ratu, putri raja atau seorang bintang film Hollywood kenamaan yang penuh dengan gemerlapan dan mempesona kebanyakan wanita.

Aku mengenal dua sastrawati besar di Mesir dan Syria, benar-benar sastrawati. Mereka telah meraih supremasi karya sastra dan kekayaan. Akan tetapi, mereka kehilangan suami, lantas akal pun hilang dan mereka menjadi gila. Jangan pojokkan aku dengan menanyakan siapa mereka, karena nama itu sudah terkenal.

Cita-cita tertinggi seorang wanita adalah perkawinan, walaupun ia seorang anggota parlemen, pemegang kekuasaan. Takkan ada seorangpun yang mau mengawini wanita pelacur. Seorang yang bermaksud mengawini wanita baik pun, kalau ia ternyata sesat, orang itu akan pergi meninggalkannya. Kalau mau menikah, ia akan memilih wanita lain yang baik karena ia tidak rela bila ibu rumah tangga dan ibu putra-putrinya adalah seorang wanita amoral.

Seorang pria, sekalipun fasik, bila di tempat kelezatan tidak menemukan wanita yang mau mengorbankan kehormatannya di bawah telapak kakinya dan sesuka hati mau dijadikan barang mainan, dan jika pria itu sudah tidak mendapatkan perempuan lengah yang mau diajak kawin menurut agama iblis serta seperti kucing di Bulan Februari, pria itu akan mencari istri menurut cara Islam.

Maka, penyebab krisis perkawinan adalah kalian, wahai kaum wanita! Kalau saja tidak karena wanita fasik, krisis perkawinan tidak akan terjadi dan kesempatan berbuat maksiat tidak akan meluas, lalu mengapa kalian tidak sadar? Dan mengapa wanita-wanita mulia tidak berusaha memberantas malapetaka ini? Kalian yang lebih patut dan lebih mampu daripada kaum lelaki untuk melakukan usaha itu. Kalian lebih mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, apalagi yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita terpelihara, mulia, wanita yang terjaga dan beragama.

Pada setiap rumah di Syria terdapat gadis-gadis berusia cukup untuk kawin, namun belum juga mendapatkan suami. Hal ini dikarenakan para pemuda sudah mendapatkan kekasih dan tidak butuh lagi pada istri. Barangkali keadaan serupa terjadi di negeri lain.

Maka bentuklah jama’ah-jama’ah dari kalian baik sastrawati, wanita berpendidikan, guru-guru sekolah dan para mahasiswi untuk mengembalikan saudari-saudari kalian yang tersesat menuju kebenaran. Ajaklah mereka bertaqwa kepada Allah. Jika mereka tidak mau bertaqwa, berilah peringatan akan terjangkitnya suatu penyakit. Jika mereka masih tidak menurut, jelaskanlah dengan melihat kenyataan. Katakanlah kepada mereka, “Kalian adalah gadis-gadis remaja putri yang cantik, Oleh karena itu, banyak pemuda menemui kalian dan berebut di sekitar kalian. Akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Akan tetapkah yang remaja dengan keremajaannya dan yang cantik dengan kecantikannya? Benda apakah di dunia ini yang bersifat kekal? Bagaimana kelanjutannya, jika kalian sudah menjadi nenek-nenek dengan punggung bungkuk dan wajah berkeriput? Saat itu, siapakah yang akan simpati? Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak dan cucunya. Saat itulah nenek tersebut menjadi seorang ratu di tengah rakyatnya. Duduk di atas singgasana dengan memakai mahkota. Tetapi nenek yang lain, yang masih belum bersuami itu? Kalian sendiri lebih tahu apa yang terjadi dengan nenek itu.”

Di Brussel, ada cerita lama yang ku baca, di sebuah trotoar yang ada di persimpangan jalan, aku menyaksikan seorang nenek tua yang tak mampu menyangga kedua kakinya. Anggota tubuhnya bergetar dimakan usia. Perempuan tua itu ingin menyeberang, saat itu, mobil-mobil di sekelilingnya hampir saja melindasnya, tak seorangpun yang mau menggandeng tangannya.

Maka kukatakan kepada pemuda yang bersamaku, “Hendaknya salah seorang dari kalian menghampiri dan menolongnya.”

Waktu itu kami bersama seorang kawan yaitu Ustadz Nadim Zhubayan. Ia telah tinggal di Brussel lebih dari 40 tahun. Beliau berkata kepada Ustad ayah , “Tahukah anda bahwa nenek tua itu dahulunya adalah seorang primadona negeri dan banyak membuat fitnah (ujian) bagi manusia? Para lelaki selalu menguntitnya dengan segenap hati (dan dengan apa yang di kantong mereka) untuk sekedar mendapatkan pandangan atau sentuhannya. Tetapi ketika masa bunganya telah habis dan kecantikannya sirna, tak seorangpun yang anda lihat mau menyentuh tangannya.”

Apakah kelezatan itu sebanding dengan penderitaan di atas? Apakah akibat itu akan kita tukar dengan kelezatan sementara?

Dan tentu masih ada nasehat-nasehat serupa. Kalian para wanita, tidak memerlukan petunjuk orang lain dan tidak akan kehabisan cara untuk memberi nasehat kepada saudari-saudari kalian yang sesat dan patut dikasihani. Jika kalian tidak dapat mengasihani mereka, berusahalah untuk menjaga wanita baik-baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh agar mereka tidak menempuh jalan yang salah itu.

Saya tidak minta kalian untuk mengubah secara drastis, mengembalikan wanita masa kini kepada keadaan yang dimiliki wanita yang benar-benar muslimah. Tidak, kami tahu bahwa perubahan cepat itu mustahil. Ibaratnya malam yang gelap gulita dan pagi yang cerah bercahaya. Allah tidak akan memindahkan dari kegelapan kepada cahaya di dalam sekejap. Tetapi Dia memasukkan siang ke dalam malam dan engkau tidak merasakan perubahan itu. Seperti halnya jarum jam yang ada pada sebuah jam waktu. Engkau melihatnya diam tak bergerak. Tetapi lihatlah kembali setelah dua jam kemudian, nicaya engkau melihatnya telah berjalan.

Demikian pula dengan perubahan manusia dari masa kanak-kanak ke masa remaja, dari masa remaja ke masa tua. Sama halnya dengan perubahan sebuah negeri dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain. Akan tetapi, kembalilah ke jalan yang benar setapak demi setapak, sebagaimana engkau menerima kerusakan setapak demi setapak. Kalian memendekkan pakaian sedikit demi sedikit. Kalian pertipis kerudung dan sabar melalui masa yang panjang. Kalian lakukan perubahan ini, sedangkan lelaki shalih tidak menyadari. Majalah-majalah porno menggalakkan masalah ini. Orang-orang fasik riang gembira, sampai akhirnya kita mencapai suatu keadaan yang tidak diridhai Islam, bahkan tidak pula oleh agama Nasrani. Juga tidak dilakukan oleh para penyembah api yang berita mereka sudah kita baca di buku-buku sejarah. Bahkan hingga sampai pada suatu keadaan yang tidak dapat diterima para hewan.

Dua ayam jago apabila sama-sama menginginkan ayam betina, saling menyerang karena cemburu dan membela. Tetapi di pesisir Iskandariah, Mesir dan Beirut, lelaki muslim tidak merasa cemburu saat wanita muslimah dilihat orang-orang asing. Bukan saja wajahnya, namun kedua belah tangan. Juga bukan hanya leher mereka, tetapi terlihat segala yang ada pada tubuh mereka, hanya tersisa benda yang menjijikkan pemandangan jika terlihat -dan tentu lebih baik ditutup- yakni kemaluan dan buah dada.

Di dalam klub-klub malam, suami-suami muslim menyuguhkan istri-istri mereka untuk berdansa, berangkulan dengan lelaki asing. Dada bertemu dada, perut bertemu perut, bibir dengan pipi, kedua tangan memeluk tubuh. Tetapi meskipun demikian, tak seorang pun protes. Di universitas-universitas Islam, mahasiswa muslim duduk dengan mahasiswi muslimah dengan aurat terbuka. Tak seorang pun orang tua muslim mengingkari.

Hal semacam ini banyak terjadi. Tidak dapat diatasi hanya di dalam waktu sehari atau dalam waktu singkat. Akan tetapi dengan cara kembali ke jalan yang benar, melalui jalan yang semula kita lewati untuk menuju kejelekan. Walaupun jalan itu sekarang telah jauh. Orang yang tidak mau menempuh jalan panjang yang hanya satu-satunya ini, tidak akan pernah sampai. Kita mulai dengan memberantas bercampurnya laki-laki dengan wanita di dalam satu majlis tanpa hijab (ikhtilath). Dan tidaklah sama antara ikhtilath dengan membuka penutup wajah (cadar). Adapun menampakkan wajah, jika dengan menampakkannya tidak membahayakan si gadis dan tidak mengakibatkan pelanggaran terhadap kehormatannya, maka masalahnya lebih ringan. Bahkan mungkin lebih ringan dari apa yang di negeri Syam kita sebut dengan hijab (yang ia kemudian disalah-mengertikan, pen). Ia tidak lain hanyalah sebagai penutup cacat, membentuk lekuk keindahan tubuh dan untuk memperdaya orang yang memandang. Membuka, jika hanya sebatas pada wajah sebagaimana wajah yang diciptakan Allah tidaklah semua ulama sepakat mengharamkannya, meskipun kita berpendapat bahwa menutupnya adalah lebih baik dan lebih utama. Tetapi menutupnya saat ditakutkan terjadinya fitnah, hukumnya adalah wajib.

Adapun ikhtilath adalah sesuatu yang lain. Tidaklah mesti gadis yang membuka wajahnya selalu bercampur baur dengan yang selain mahramnya. Tidak pula istri yang tanpa tutup wajah harus menyambut kawan suami di rumahnya atau menyalaminya jika bertemu di kereta, bertemu di jalan. Atau seorang gadis menjabat tangan pria di universitas, berbincang-bincang, berjalan seiring, belajar bersama untuk ujian dan lupa bahwa Allah menjadikan ia sebagai wanita dan si kawan sebagai pria, satu dengan yang lainnya dapat saling terangsang. Baik wanita, pria atau seluruh penduduk dunia tidak akan mampu mengubah ciptaan Allah, menyamakan dua jenis atau menghapus rangsangan seks dari dalam jiwa mereka.

Saya memiliki beberapa makalah tentang persamaan gender (jenis kelamin). Di situ saya berbicara tentang beberapa hak dan kewajiban, pahala dan siksa, tetapi tidak di dalam masalah pekerjaan, karena tidaklah mungkin seorang laki-laki hamil dan menyusui menggantikan para wanita. Sementara wanita, tidak mungkin berperang atau melakukan pekerjaan-pekerjaan berat menggantikan peran laki-laki, juga bukan pekerjaan-pekerjaan haram atau yang bisa mengakibatkan kepada yang haram.

Mereka yang menggembar-gemborkan emansipasi dan pergaulan bebas atas nama kemajuan adalah pembohong dilihat dari dua sebab:

Pertama, karena semua itu mereka lakukan untuk memberikan kepuasan kepada diri mereka sendiri. Mereka merasakan nikmat melihat anggota badan yang terbuka itu dan kenikmatan-kenikmatan lain yang mereka bayangkan. Akan tetapi, mereka tidak berani berterus terang. Oleh karena itu, mereka bertopeng dengan kalimat yang mengagumkan, yang sama sekali tidak ada artinya, yakni: kemajuan, modernisasi, kehidupan kampus, jiwa olahraga dan ungkapan-ungkapan lain yang kosong tanpa makna, bagaikan gendang.

Kedua, mereka bohong, oleh karena bermakmum kepada Eropa, menjadikan Eropa sebagai suluh dan mereka tidak dapat memahami sesuatu kecuali dengan cara Eropa. Kebenaran, menurut mereka bukan kebalikan kebatilan. Akan tetapi, kebenaran adalah segala sesuatu yang datang dari sana, dari Paris, London, Berlin dan New York. Sekalipun berupa dansa, porno, pergaulan bebas di universitas, buka aurat di lapangan dan telanjang di pantai (atau kolam renang). Kebatilan adalah segala sesuatu yang datang dari sini, dari Al-Azhar di Mesir, sekolah-sekolah Islam di Timur dan dari masjid-masjid Islam. Walaupun hal itu berupa kehormatan, petunjuk kebenaran, keterpeliharaan dan kesucian. Suci hati dan badannya.

Di Eropa dan Amerika, seperti kita baca dan dengar dari mereka yang mengunjungi negeri-negeri itu, terdapat banyak keluarga yang tidak rela dan tidak mengizinkan pergaulan bebas. Di Paris, ya di Paris! Para bapak dan ibu melarang anak gadis mereka berjalan dengan seorang pemuda atau pergi bersama ke gedung bioskop. Bahkan mereka tidak diperbolehkan nonton, kecuali film-film yang sudah diketahui jalan ceritanya dan mereka tahu benar bahwa di dalam film-film itu, tidak ada adegan porno dan jorok. Yakni: Adegan-adegan yang sangat disayangkan, selalu terdapat dalam acara-acara untuk muda-mudi yang oleh perusahaan film Mesir yang bodoh dinamakan seni perfilman. Mereka bodoh mengenai film, seperti juga mereka bodoh tentang agama. Mereka katakan adegan-adegan itu sebuah seni perfilman.

Kata mereka, “Pergaulan bebas itu dapat mengurangi nafsu birahi, mendidik watak dan dapat menekan kegiatan seksualitas di dalam jiwa.” Untuk menjawab ini saya limpahkan kepada mereka yang telah mencoba pergaulan bebas di sekolah-sekolah, yaitu orang Rusia yang tidak beragama, yang tidak pernah mendengar petuah ulama dan pendeta. Bukankah mereka telah meninggalkan percobaan ini, setelah melihat bahwa hal ini amat merusak?

Amerika, apakah mereka belum membaca, bahwa problem Amerika, adalah semakin meningkatnya siswi-siswi hamil? Karena itu, mereka mengajarkan pelajaran seks di sekolah-sekolah. Artinya, mereka menuangkan bensin ke dalam api. Mereka menjelaskan kepada para gadis yang suci dan tak mengerti soal seksualitas tentang: Apa yang tersembunyi dari aurat laki-laki dan apa yang dilakukan laki-laki jika sedang berduaan dengan wanita. Pada saat yang sama, ada setan-setan dari jenis manusia yang mengajak kita agar melakukan seperti apa yang mereka lakukan. Sebagaimana mereka juga membiasakan dan melatih para siswi sekolah-sekolah menengah untuk menggunakan pil pencegah kehamilan.

Siapa yang akan merasa bahagia, apabila universitas-universitas Mesir, Syria, (Indonesia) dan seluruh negeri-negeri Islam mengalami persoalan yang sama?

Saya tidak berbicara kepada para pemuda. Saya tidak ingin mereka mendengar. Saya tahu bahwa mungkin mereka menyanggah dan menertawakan saya. Karena saya telah menghalangi mereka menikmati kelezatan yang benar-banar mereka peroleh. Akan tetapi, saya berbicara kepada kalian, putri-putriku. Wahai putriku yang beriman dan beragama! Putriku yang terhormat dan terpelihara! Ketahuilah bahwa yang menjadi korban bukan orang lain, tetapi engkau. Oleh karena itu, jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis. Jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan demi kebebasan, modernisasi, kemajuan dan kehidupan kampus. Sungguh kebanyakan orang yang terlaknat itu tidak beristri dan tidak punya anak. Mereka sama sekali tidak perduli dengan kalian, selain untuk pemuas kelezatan sementara. Sedang saya adalah seorang ayah dari beberapa gadis. Jika saya membela kalian, berarti saya membela putri-putriku sendiri. Aku ingin kalian bahagia seperti yang aku inginkan untuk putri-putriku.

Sesungguhnya tak ada yang mereka kagumi, selain memperkosa kehormatan gadis yang sudah sirna. Kemuliaan yang tercela tidak akan pernah kembali dan begitu juga dengan martabat yang hilang.

Jika anak putri telah jatuh, tak seorangpun di antara mereka mau membimbing tangannya atau mengangkat dari lembah kejatuhan. Yang engkau dapati, mereka saling memperebutkan kecantikan gadis itu, selama kecantikan itu masih ada. Jika sudah hilang, mereka pun pergi meninggalkan anak putri tersebut. Sebagaimana anjing-anjing meninggalkan bangkai yang tak berdaging sedikitpun.

Inilah nasihatku kepadamu, putriku. Inilah kebenaran, selain ini jangan dipercaya. Sadarlah bahwa di tanganmulah kunci pintu perbaikan, bukan di tangan kami kaum lelaki. Jika mau, perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun akan menjadi baik.


sumber:
www.alsofwah.or.id

Berteman Yes!, Pacaran No! (Nikah: lebih cepat lebih baik)

Berteman Yes!, Pacaran No! (Nikah: lebih cepat lebih baik)

   Ratusan  alasan dapat dikemukakan ketika dua sejoli memastikan dirinya untuk pacaran. Ada yang beralasan bahwa mereka pacaran untuk mengisi waktu kosong. Logikanya, daripada waktu terbuang sia-sia khan lebih baik kalau dimanfaatkan untuk hal-hal yang ‘positif’. Tanpa aktivitas pacaran, remaja ABG akan cenderung bengong saja atau paling banter ngelamun, akibatnya sang waktu akan meninggalkannya di landasan pacu. Jadi pacaran itu solusi bukan problem.

Mereka yang mengantongi alasan begini akan meningkatkan kinerjanya dalam berpacaran setiap ada waktu luang. Sementara syaithan bergoyang dombret sambil berdendang cucok rowo untuk ngipasin mereka agar terlena. Umumnya syaithan berhasil, buktinya remaja yang berpacaran cenderung mengisi penuh semua waktu luangnya untuk pacaran. Kalau waktu luang ternyata tidak ada maka mereka bisa menciptakan waktu luang.

Caranya, kurangi jatah waktu belajar, jatah waktu bersih-bersih bantuin ortu di rumah, jatah waktu berorganisasi, jatah waktu beribadah, jatah waktu tidur, jatah waktu mandi dan tambah jatah waktu pacaran. Akhirnya, pacaran bukan lagi sekadar ngisi waktu luang tapi justru membakar sekian banyak jatah waktu. Syaithan memang pakar banget bikin jurang tampak seperti singgasana.

Ada juga yang beralasan bahwa pacaran itu dapat memberikan spirit untuk berprestasi. Karena dengan pacaran sang pasangan akan selalu memberikan dorongan ataupun nasihat maupun petuah. Petuah sang pacar biasanya langsung ditaati sehingga lebih efektif daripada petuah ortu atau para ustadz. Kalau sang pacar memberikan kritikan kontan saja kepalanya jadi membengkak dengan bibir tersenyum, bangga karena itu berarti sebuah perhatian. Karenanya pacaran dapat dipandang sebagai sarana untuk menjadikan remaja berjiwa dewasa, penuh perhatian dan bisa menimbulkan perasaan saling mengasihi dan saling membantu.

Alasan begini kelihatannya cukup dewasa. Tapi sebentar dulu. Rasa perhatian dan saling membantu itu umumnya hanya antar mereka berdua sebagai sejoli yang sedang kasmaran. Mereka hanya memperhatikan sang pacar, cuek pada yang lain. Punya duit ingat dia, punya makanan ingat dia, punya waktu sepi ingat dia, waduh syair ndangdut.

Jadi, pacaran itu akhirnya dapat ngedongkrak rasa egoisme, karena yang ada di otak hanya si dia. Lebih ngeri lagi kalau di otaknya itu ternyata ada sel bermerk ngeres. Pacaran juga bisa bikin orang otoriter, yang didengar cuma nasihat dan petuah dari mulut sang pacar, karena di mulutnya ada madu dan di matanya ada pelangi, mirip sinetronlah. Lihat saja, kalau ortu atau ustadz yang menasihati pasti bibirnya langsung monyong dengan 1001 sinis. Dunia seakan hanya milik mereka berdua, lautan dan kapalnya juga milik mereka berdua, dan akhirnya tenggelam, wah yang ini ingat film Titanic.

Bahkan ada remaja yang mohon kepada Tuan Sufi agar membolehkan pacaran, istilahnya pacaran syari’ah. Misalnya yang ikhwan pakai koko putih bersih dan akhwatnya pakai jilbab, dan sekali-kali melafadzkan bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari. Tapi aktivitas sayang-sayangan dan berdua-duaan jangan dicabut. Kata Tuan Sufi, itu mah mengakali dan menunggangi kata “syari’ah” yang mulia. Meski pakai koko dan sorban serta minyak za’faran, pacaran itu tetap haram karena Rasullah saw. melarang dua sejoli yang bukan mahramnya derdua-duaan di tempat tertentu (khlawah). Yang ketiga dari mereka adalah syaithan dan syaithan selalu mendorongnya agar bermaksiat. Naudzubillahi min dzalik. [Sadik]

[pernah dimuat di Majalah PERMATA edisi Februari 2004]

http://www.gaulislam.com/pacaran-syariah

Udah Nggak Virgin, Nggak Ok !!!!

">

 

Nggak Virgin Nggak Ok! (bagi yang terlanjur nggak virgin masih tetap belum terlambat untuk bertaubat)

     Aku nulis masalah virginitas. Sekali lagi harap dipersori ya. Soalnya ente kan juga puasa. Khawatir kalo bahas ginian jadi langsung ngerumpi deh ama temen-temen ente ngomongin soal ini, ujung-ujungnya bukan buka bersama tapi batal puasa bersama. Padahal kan kalo puasa kata temen ane nih, kudu ngomongin atau bahas seputar puasa dong. Tapi ane sih berpikirnya sederhana aja. Nggak ada larangan kok kalo kita bahas tema selain puasa meski lagi bulan Ramadhan. Iya nggak sih? Sebab, yang penting isinya ngajak kepada kebaikan, ada pesan takwanya, ada pesan sponsor dari Islam sebagai ideologi kita. Ok? Sip deh.

Tulisan di buletin gaulislam edisi ini sengaja ane pilih dengan tema virginitas. Sebabnya, sekarang banyak remaja putri yang lemah iman dan pergaulannya naudzubillah udah menganggap bahwa virginitas bukanlah hal penting. Ada sayup-sayup terdengar sampai ke meja redaksi nih, bahwa banyak remaja putri (di Bandung khususnya) yang berprinsip: “Virgin nggak ok!” Waduh, berarti itu artinya ngeledekin yang masih virgin dong ya. Makin bermasalah karena yang ngomongin adalah remaja putri yang masih duduk di bangku SMA. Naudzubillah banget deh. Wajar kalo sekarang angka aborsi meningkat, karena pergaulan bebasnya juga makin marak. Nggak heran kalo kehamilan tak diinginkan kian sering terdengar beritanya, karena banyak remaja putri yang gampangan diajak berzina. Jangan kaget kalo “keong racun’ berkeliaran karena “tokek racun”-nya juga gampang dicari. Hehehe.. sori bukan ane latah ikutan trennya si Jojo ama Sinta, tapi nih fakta emang bikin miris, Bro en Sis. Ente semua pada paham deh kayaknya.

Sobat muda muslim, mengapa banyak remaja yang tak lagi menghargai dan merasa harus peduli dengan kehormatannya? Hmm.. susah juga ane menjawab nih. Tetapi sejauh yang ane terawang, nih masalahnya ada pada banyak faktor, baik faktor internal anaknya itu sendiri, juga faktor eksternal dari keluarga, lingkungan dan pergaulannya secara umum. Problem besar dan berat, Bro. Tak semudah menggulingkan traktor.

Jaman ane sekolah dulu (duluuuu banget), sebelum internet marak dan stasiun televisi jumlahnya bejibun seperti saat ini, fakta bahwa ada pergaulan bebas sampe seks bebas sudah ada lho. Meski tak semarak sekarang. Jujur aja ane kaget baru-baru ini saat ngisi ekskul [menuliskreatif] di sebuah sekolah dasar, peserta ekskul yang cowok—tentu masih bau kencur alias belum baligh—malah lancar nyeritain kasus video mesum bin porno selebritis (nih anak sering nonton infotainment kali ye?). Seorang siswa lainnya malah dengan sangat atraktif menceritakan praktik pacaran—konon dia menceritakan itu  kisah teman-temannya . Hmm.. masih SD gitu, lho. Astaghifrullah aladhim.

Bro en Sis, kasus anak SD yang nyerocos soal berita video porno dan soal pacaran itu ketika mereka ane minta menceritakan kisah apa saja yang pernah dialami atau yang berkesan dimana nantinya kisah-kisah itu bisa dijadikan sebagai bahan tulisan. Di luar dugaan mereka ternyata melahap juga informasi yang berkaitan dengan info-info yang betebaran di media massa. Waduh, berarti tugas orang tua makin berat aja nih, terutama untuk melindungi anak-anaknya agar tidak terkontaminasi dari virus liberalisme saat ini. Khususnya dari informasi yang tak layak dikonsumsinya. Sebab, gimanapun juga, hal itu akan mempengaruhi kepribadian mereka.


Internet ‘memicu’ maraknya gaul bebas


Teknologi informasi sebenarnya nggak salah-salah amat. Sebab, yang salah adalah yang menggunakannya untuk penyimpangan. Adanya internet memang bagai pisau bermata dua: untuk menunjang kebaikan, juga bisa sekaligus menjadi jalan keburukan. Bahkan sangat boleh jadi efeknya lebih dahsyat.

Teknologi internet ini juga bukan berarti steril dari informasi asusila. Apalagi kebebasan berinternet di banyak negara memang nggak dibatasi. Itu sebabnya, informasi macam pornografi juga hadir di internet. Bahkan pornografi di internet lebih parah lagi. Karena bebas diakses dan privasinya lumayan terjaga. Bisa diam di kamar, nyalakan komputer langsung konek ke internet. Bisa juga pergi ke warnet. Bisa dikunjungi kapan saja. Tentu selama servernya nggak ngadat. Meski jaraknya jauh sekalipun. Itu sebabnya, internet ini ibarat kampung besar. Situsnya ada di Amerika, tapi bisa diakses dari Bogor. Mudah, cepat, murah pula. Gambarnya bisa di-download, isi ceritanya bisa di-save. Nah lho.

Sori ye, ini bukan ngajarin atau ngasih tahu supaya melakukan kunjungan ke situs “begituan”. Sekadar ngasih info bahwa kalo berburu informasi yang bermanfaat sama cara kerjanya dengan berburu informasi sampah. Cara kerja sama, isinya yang beda. Pilihan tentu ada di tanganmu. Lengkap dengan konsekuensinya dong, Iya nggak? Cuma masalahnya, apa pantas kita sebagai Muslim jadi pelanggan tetap situs porno?

Maraknya situs porno, tentu menjadi tambang uang bagi pengusaha yang menginvestasikan duitnya di bisnis situs porno itu. Untuk pengelola situs porno yang serius, mereka memang jual-beli. Entah gambar atau video porno dari internet. Pengguna internet tentu kudu bayar.

Yup, kini teknologi itu dalam genggaman. Ponsel kini bukan sekadar untuk SMS-an dan nelepon doang, tapi sudah bisa untuk internetan. Bisa nyari teman di dunia maya melalui situs jejaring sosial, misalnya. Tentu hal ini berpeluang memberikan efek samping yang negatif.

Kalo dulu orang harus susah payah ngintip dengan mata langsung ke kamar mandi untuk melihat orang yang sedang mandi demi memuaskan nafsu seksnya, kini kamera pengintai bisa mempermudah. Bahkan saking canggihnya ponsel berkamera dan mampu merekam, kita malah bereksperimen dengan benda itu untuk membuat klip video. Termasuk video porno sekali pun. Celaka lagi jika kemudian ditransfer ke komputer via bluetooth atau kabel USB, dan selanjutnya klip porno itu, atau foto pose syuur itu, akan berseliweran di dunia maya dan bisa diakses oleh banyak orang.

Oke, nafsu mesum memang nggak berubah. Sejak dulu udah ada. Tapi kini sarana untuk mengekspresikannya udah sedemikian canggih, sehingga sangat membahayakan. Jelas, ini udah mengubah gaya hidup kita.

Sobat, tentu saja nggak semua hasil perkembangan teknologi ini buruk. Banyak juga beragam kebaikan yang bisa dicapai dan diraih berkat teknologi informasi lengkap dengan perubahan gaya hidupnya. Seperti misalnya memanfaatkan teknologi ponsel dan internet untuk berdakwah. Jelas hal itu udah mampu merevolusi cara kita berkomunikasi dalam meyampaikan dakwah dan mengubah gaya hidup kita dalam menikmati teknologi komunikasi tersebut untuk kebaikan. Tapi anehnya, mengapa lebih banyak orang bereksperimen menggunakan teknologi ini untuk hal yang buruk dan maksiat? Ah, di sinilah perlunya faktor keimanan dan akidah Islam yang kuat. Iya nggak, Bro? Yup, emang kudu kuat menahan godaan yang nyaris setiap hari kita dapatkan.


Jangan dekati zina


Allah Swt. menegaskan pengharamannya dalam firmanNya (yang artinya): “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina kecuali orang-orang yang bertaubat …” (QS al-Furqan [25]: 68-70)

Sobat, dalam kamus virgin itu bermakna keperawanan. Artinya, tak pernah melakukan seks. Dalam Encarta Dictionary Tools misalnya, virgin diartikan sebagai: somebody, especially a woman, who has never had sexual intercourse.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perawan adalah: belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; masih murni (tt anak perempuan). (KBBI, 2003, hlm. 855)

Boys and gals, dari pengertian menurut kamus tersebut, tentunya kita harus berhati-hati dengan kelamin kita. Nggak boleh diobral dan dijajal or diujicoba sebelum waktunya, yakni sebelum menikah. Pemuasan hawa nafsu melalui kelamin masing-masing hanya halal setelah adanya pernikahan di antara kalian. Kalo belum terikat pernikahan? Itu namanya perzinaan. Dosa besar. lho.

Dalam sebagian jalan (riwayat) hadits Samurah bin Jundab yang disebutkan di dalam Shahih Bukhari, bahwa Nabi saw. bersabda: “Semalam aku bermimpi didatangi dua orang. Lalu keduanya membawaku keluar, maka aku pun pergi bersama mereka, hingga tiba di sebuah bangunan yang menyerupai tungku api, bagian atas sempit dan bagian bawahnya luas. Di bawahnya dinyalakan api. Di dalam tungku itu ada orang-orang (yang terdiri dari) laki-laki dan wanita yang telanjang. Jika api dinyalakan, maka mereka naik ke atas hingga hampir mereka keluar. Jika api dipadamkan, mereka kembali masuk ke dalam tungku. Aku bertanya: ‘Siapakah mereka itu?’ Keduanya menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang berzina.” Ih, naudzubillahi min dzalik.

So, sebenarnya yang nggak ok tuh yang nggak virgin. Islam sangat menghargai kehidupan manusia. Maka, dalam kehidupan cowok-cewek ada aturannya yang jelas dan ketat. Kalo sekarang ada sebagian remaja putri yang terjun bebas mengobral keperawanannya (dan tentu saja dalam waktu yang bersamaan anak cowok udah ngobral keperjakaannya), ini udah musibah besar, Bro. Jangan sampe terjadi lebih banyak lagi yang seperti itu. Jangan punya prinsip kepalang basah sehinga teriak: “virgin nggak ok!”. Tapi sebaliknya hrus berani bilang: “nggak virgin nggak ok!” Sip deh! [solihin: osolihin@gaulislam.com]